BERAGAMA BERANGKAT DARI FILOSOFI BANGUNAN

Beragama dengan kuat dan sempurna butuh belajar banyak dari filosofi bangunan.


Iman itu bagaikan pondasi dalam sebuah bangunan. Jadi harus kuat dan kokoh. Inilah yang disampaikan ustad Muchamad Arifin Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Muhammadiyah Jawa Timur dalam kultum tarawih di Masjid Jenderal Sudirman Jalan Dhamawangsa no. 2  Surabaya, 2 April 2022.

Pondasi sekokoh apapun tidak akan berfungsi maksimal kalau tidak didirikan bangunan diatasnya. Nah bangunan disini diibaratkan ibadah. Ibadah yang sempurna harus didirikan diatas iman yang kokoh.

Sekuat apapun sebuah bangunan tidak akan bisa dinikmati apabila tidak dilengkapi dengan asesoris. Nah yang dimaksud aksesoris disini adalah akhlah. 

Dalam sebuah bangunan asesoris memiliki peran yang cukup menentukan enak dan tidaknya sebuah bangunan itu ditempati dan dinikmati.


Demikian juga akhlak dalam rangkaian proses menjalankan beragama. Akhlak memiliki peran penentu baik dan tidaknya dalam praktek beribadah. Akhlak juga diibaratkan buah dari praktek ibadah.

Berangkat dari gambaran diatas, mari kita warnai diri kita sebagai seorang Muslim dengan akhlakul karimah,  Seorang Muslim yang enak dilihat dan dirasakan oleh siapapun, jangan menjadi seorang Muslim yang menjadi masalah dalam kehidupan. 

lensa_ldkpwmjatim


1 komentar:

  1. الحمدلله رب العالمين
    Semoga Allah SWT selalu menjaga keimanan umat Islam, sehingga tidak mudah terombang-ambing dengan peradaban zaman

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.